Wednesday, October 24, 2007

Mawar Berduri

Wahai, Sang Juwita...
kau memang patut kupuja
pantas pula kusanjung mesra

sebab kecantikan itu
terpasung ayu
di lekuk wajahmu

Wahai, Sang Juwita...
banyak mata memandangmu
bukan hanya aku

terbelenggu pesonamu
terjerat keindahan senyummu

Tapi duh!
pesonamu
keindahan senyummu
dan bahkan tubuh molekmu

kini
bagai mawar berduri
menusuk hati


Lapa Laok, 21 Juli 2005

3 comments:

Anonymous said...

hiii...jadi tatut ma mawar berduri
menyimpan pesona dalam kilatan belati.seperti kata penyair ponky menusuk hati. untung aku lebih suka melati

-Filantropy- said...

Hehehe... Dahsyat banget kata2mu, Kawan! Aku sempat tergugah dari kata2mu yang ini;
"Persetan dengan surga
sejak parameter pahala
diukur dengan seberapa
banyak kepala
yang kau pisahkan
dengan nyawa," (maka sedikit aku tambahin) dan
derai air mata

Libanon menangis lagi

Hiks…
pecah berderai

Anonymous said...

puisi kamu tuh, sesekali aku pinjam ya buat ngasih ke pacar aku..
lho, sejak kapan DeMIS punya pacar ya???? :D

"sebab kecantikan itu, terpasung ayu di lekuk wajahmu"