Thursday, November 22, 2007
Kenapa Aku yang Kau Pilih
Tanyamu pada suatu sore
Kemudian kujawab pada larut malam;
Sebab engkau manusia yang dapat kusentuh
dapat pula kupeluk
Maka di situ
kutemukan sebuah imaji
yang hidup dalam naluri
Coba engkau rembulan yang tak bisa kusentuh
tak bisa pula kupeluk
Maka di sana
takkan kutemukan sebuah imaji
yang hidup dalam naluri
Rabea El-Adawea, 23 Juni 2007
"Malam mengusik mimpiku; Tentangmu."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
11 comments:
atau kadang...karena memang tidak ada alasan mengapa kita memilih...??
sebagaimana Fatima yang berkata pada Santiago; bahwa tidak ada alasan dan tidak perlu alasan untuk mencintai dan dicintai..??
>> elchecago
Mungkin juga benar, tapi sampai sekarang pun aku masih belum mengetahui seberapa benar jawaban itu. Kenyataan selalu berpaling. Dan, itulah hidup!
memilih dan dipilih memang absurt tetapi hidup itu harus punya pilihan dan itu selalu
wah.. benar-benar manusiawi banget...
terharu-terharu-terharu..
sajak-sajak filantropy makin berkarakter aja sekarang...
Masalahnya bukan KEBEBASAN kita untuk memeilih.
Namun KEBEBASAN yang dipilih untuk menolak kita.
ya, gak?
Hehe, dalem gitu Bung sajaknya :-)
Ya, to choose and to be chosen.
Baik yang memilih maupun yang dipilih sama-sama punya hak. Hak untuk menentukan pilihan bagi yang memilih dan hak untuk berkata "ya" dan "tidak" bagi yang dipilih.
Selagi dalam koridor, tak akan ada kriminalitas :D
udah sampe langit lom?
jangan lupa bumi ya.. tempat paling indah untuk belajar...
kose padena k zawawi...heeee
tautau terasa menyakitkan membacanya saat ini.
karena saia tak bisa disentuh. maya.
Great Blog..!!!! Keep Blogging.... :)
hidup adalah pilihan.
Post a Comment